Wednesday, March 12, 2014

RAHASIA dibalik Data & Berita

Berdasarkan pengamatan & pengalaman faktual, PERGERAKAN HARGA SAHAM SESUNGGUHNYA BUKAN KARENA ADANYA SUATU INFORMASI, DATA ATAU BERITA. Bukan pula karena technical analysis maupun fundamental analysis. Informasi, data, berita itu adalah tools. Demikian juga maka TA & FA adalah advance-tools nya.

Rahasia pergerakan harga-saham terletak pada ENERGI (kehendak bebas program & persepsi) para-pelaku di pasar saham tsb. Energi ini dapat terdeteksi berdasarkan

* kekuatan : volume & value transaksi
 * kecepatan : volatilitas, tren

Volume * Value * Volatilitas

Contoh kasus: 

Saham BJBR periode 11-Mar s/d 26-Mar 2014
Pada tanggal 11-Mar  berita-nya sbb.
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencatatkan laba bersih Rp1,38 triliun pada tahun 2013. Laba ini naik 13,34 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,19 triliun.

Pendapatan bunga bersih bank ini juga mengalami kenaikan menjadi Rp4,8 triliun dari sebelumnya Rp3,66 triliun. Demikian terungkap dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (11/3/2014).

Selain itu, beban operasional selain bunga bersih perseroan juga naik menjadi Rp3,16 triliun dari sebelumnya Rp2,3 triliun. Walau demikian, laba operasional BJB tetap mengalami kenaikan menjadi Rp1,62 triliun dari sebelumnya Rp1,35 triliun.

Pada akhir tahun 2013, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp64,2 triliun, turun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp64,8 triliun.

Sementara total aset perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp70,96 triliun pada akhir tahun 2013 dibandingkan periode tahun 2012, Rp70,84 triliun. 
----


11-Mar BJBR ditransaksikan 150 ribu lot , open 1030 high 1040 low 1015 close 1025.
Periode selanjutnya 12-19 Maret BJBR ditransaksikan 150-250 ribu lot / hari di harga 1020 -1065.
20-Mar BJBR turun dari 1045 sehari sebelumnya ke 1025 dengan transaksi 122 ribu lot.
21-Mar BJBR malah lebih turun lagi dengan top-volume 3x lipat normal yaitu 470 ribu lot dari 1025 ke 955, low 975.... artinya break-low dengan intensitas tinggi. Sangat jelas hari ini bahwa ada seller / seller lebih kuat daripada buyers. Juga hari ini kondisi bursa negatif

Senin 24-Mar  BJBR masih down trend open flat 995 low 945 dengan volum masih cukup besar 300 ribu lot dan masih tampak seller-nya. Padahal semua tahu bahwa 2 hari lagi Rabu 26-Mar BJBR akan mengadakan RUPS dengan agenda pembagian dividen. Secara historis dividen yg diberikan cukup besar mencapai 50% - 65% EPS (laba-per-saham). EPS rp142, bila asumsi dari minimal historis 50% eps maka didapat asumsi dividen Rp71.

Yang ingin saya sampaikan (dari pengalaman historis ini) adalah bahwa pergerakan harga saham bukan karena fundamental atau news atau teknikal analisis murni. *Hati - hati terjebak oleh 'pikiran sendiri' mengenai nilai fundamental atau teknikal-nya*

Jadi ada semacam "rahasia dibalik data & berita" release laporan keuangan dan rups BJBR tsb. Rahasianya apa...
- Besaran dividen yang tidak sesuai / lebih rendah dari ekspektasi?
- NPL (non-performing-loan) meningkat, namun data tsb disembunyikan oleh emiten/ tidak di-ekspos?
- dll

Silakan berasumsi sendiri. Tidak apa-apa..! Namanya asumsi, kadang benar kadang tidak. Bagi yang cerdas, mereka tahu bahwa kalau masuk suatu saham mereka sedang memakai asumsinya sendiri , entah dengan panduan news , fundamental data atau juga teknikal. Salah satu proteksi dari asumsi adalah PEMBATASAN KERUGIAN secara personal. Misal beli di 1025, pasang trailing-stop (pembatasan kerugian) di level 1000.

Bagaimana dengan sistem pembatasan jangka waktu hold? Ini berbahaya. Terbukti dengan data historis contoh kasus diatas, bila beli BJBR di level 1025 dengan 'harapan' mendapat dividen rp70 dan atau capital gain senilai +7% sampai menjelang rups/ pembagian dividen (hold 2 minggu - 1 bulan) yang ada malah potensial capital loss -7% !!!

Jadi bagaimana agar tidak terjebak dengan situasi seperti diatas?

1. Sadar bahwa bukan kita yang menggerakkan harga saham

2. Sadari bahwa entry maupun exit hanyalah berdasarkan asumsi semata (yang kemudian menjadi fakta transaksi).... terlepas apapun news, rumor, fundamental maupun teknikalnya

3. Amati market-mover nya (buyers vs sellers).... feel the ENERGY
Memang susah melacak kekuatan buyer atau seller. Data umum paling dari volume dan value transaksi, serta volatilitasnya. Namun sering juga volume dan value transaksi sengaja dibuat besar untuk menarik minat pasar. Maksudnya volume besar harga turun biar market ikut panik jual? Atau malah beli?  Hari ini volume ramai turun tapi besok sepi naik, bisa juga demikian. Atau kebalikan: hari ini turun sepi tapi besok naik dengan volume dan value.

* Apakah energi jual lebih besar daripada energi beli?
* Apakah energi beli tidak muncul-muncul?
Bila demikian.... ikut jual / jangan beli / hindari

* Apakah energi jual masih berlanjut atau sesaat?
* Apakah mulai ada energi beli?
Bila demikian energi jual sesaat, ikut beli

Mungkin permainan yg representatif adalah poker. Ada yang namanya 'gertak' padahal kartunya jelek atau 'pura-pura ragu / mengalah' padahal kartunya bagus !

Bagaimana menghindari situasi atau posisi yang tidak menguntungkan?
1. Tidak mengambil posisi. Maksudnya perhatikan dulu market beberapa saat, baru ambil posisi bilamana asumsi-asumsi awal in-line dengan yang market katakan
1A. Kalaupun ambil posisi, sedikit saja, 1/4 dari rencana; anggaplah 'tes market' untuk 'merasakan' market.

2. Disiplin cut loss bilamana terkena trailing-stop ; entah loss atau profit, teristimewa harus lebih disiplin ketika loss daripada profit)

Bagaimana bila terjebak (posisi hold)  saham turun?
1. Re-valuasi target/ buat trailing-stop yg baru
2. Disiplin dengan trailing stop tsb
3. Average down-buy hanya untuk yang expert / emotionless dengan catatan rule 1 (trailing stop yg baru) tidak tembus, dengan kata lain saham rebound/ berbalik tren dari turun menjadi (potensi) naik
3A. Jual sedikit... untuk 'merasa' apakah market bisa berbalik arah



Thursday, January 2, 2014

STOCK AUCTION... it is NOT Stock-Market

The truth of stock-market :
* 'Pasar' saham itu Sistem lelang terbuka (open auction) ; padahal di pasar (toko,mall)harga nego atau fixed.

* Di 'pasar' saham, Done transaction indicates buyer value = seller value.
Pembeli relatif sama banyak dg penjual. Pembeli bisa berubah menjadi penjual, demikian juga penjual bisa tiba-tiba berubah jadi pembeli.

Di pasar beneran: penjual datang utk menjual & pembeli datang utk membeli atau sekedar melihat-lihat (cek barang & harga).

* Lower price indicates seller power > buyer power. Higher price indicates buyer power > seller power.


* Power (money action) mechanism, instead of conceptual (value FA or trend TA) mechanism.


Think..! Jadi :
'Market' = auction (lelang)
'Investor' = collector
'Trader' = opportunist (pengambil kesempatan), speculator
'Fund manager' = big participant
'Herd' (gerombolan, pelaku pasar) = auction participants

Analogi-nya:
Stock = livestock (ternak)
Emiten = peternak, pedagang
Owner = pemilik peternakan
Direksi = gembala

Market situation = auction place/ situation
Bull-market : auction-mall / premium auction
Bear-market : auction-street / discounted auction

Market Analysis is prediction = FA+TA = iA informational Analysis, sifatnya  conceptual, hanya di-pikiran (persepsi) saja !

Auction Analysis = iA + IA
IA = Insight Analysis
IA = pA + SA
pA : Participants Analysis
SA : Self-capability Analysis

IA + iA = PA Potential Analysis = analysis for profit potential
FA = value Analysis
TA = trend Analysis
Analis = estimator
Financial sector: Informational sector

Sukses di pasar sbb.
* Teliti barang : value-nya (FA), kualitasnya (cashflow nya)
* Nego harga : trend-nya (TA)

Sukses di pelelangan terbuka, hrs analisa info peserta2 lelang (Other participants) ; jadi hrs ada pA : participants Analysis
- strateginya
- powernya (funds)
- kelompoknya
- time-project nya

Check & develop SA self-capability Analysis
*feel about self: rating-scale 1-8; 1 is terrible, 8 is great.
*money-risk mgt
*time-operational mgt

Hukum kekekalan uang:
- Selalu bertambah banyak (bigger)
- Distribusi penambahan tidak merata

Hukum potensial saham:
- Potensi profit = price volatility

 
Hukum potensial pembelian saham:
- Potensi profit bila gerak harga naik (dari harga beli)
- Potensi rugi bila gerak harga turun (dari harga beli)
- Potensi profit bila emiten memberikan dividen, bonus.

Like "poker game", yg hrs diperhatikan (di-analisa):
- kartunya : value/ FA
- jumlah taruhan : price/ TA
- strategi pemain lain : pA
- strategi sendiri : SA

Bisnis: azas profit
1.Sistem Dagang riil:
azas manfaat-profit
Daya - mendayaguna
Buyer: lepas uang utk mdpt gunanya barang tsb
Seller: lepas barang utk  mendapat gunanya yaitu profit

Bad bussiness (trade or auction as well): Daya - memperdaya (tipu-menipu)
Daya barang utk mdpt untung sebesar2nya

2.Sistem auction riil:
Azas profit-profit
Daya - memberdayakan (Potential - empowerment)

Buyer: lepas uang utk mendayakan potensi profit
Seller: memberdayakan barangnya menjadi uang atau realisasi profit.

Posisi buy = mendayakan potensi agar participants buy-higher
Posisi sell = potensi lepas  barang utk memberdayakan  agar participants sell-lower

Pasar Saham?
Dari uraian di atas, lebih tepat   disebut Lelang saham, bukan 'pasar' saham , digerakkan oleh MONEY-ACTION POWER, bukan 'analisa'.


* Pursuit of operational-success (=PROFIT) instead of the-truth (perfect knowledge or understanding).


* But pursuit of perfect understanding in stock-auction can be profitable, enjoyable & becoming more humble...

5 Sikap Mental Trader

Saat market berfluktuasi seperti saat ini, anda diperlukan kondisi mental yang benar-benar PRIMA dan tidak merasa tertekan. Semua yang kita lakukan adalah sebuah refleksi dari pengetahuan, pengalaman dan skill yang kita miliki, seperti halnya seekor elang yang menerkam mangsanya, cepat, tepat dan penuh perhitungan.

Lakukan trading dengan sangat sederhana, jika anda melihat peluang naik segera lakukan pembelian, begitu juga sebaliknya jika turun, segera lakukan penjualan, berarti anda tidak melewatkannya jika ada kesempatan.

Musuh paling besar bagi banyak trader adalah opini mereka tentang kemana pasar bergerak.
Musuh paling besar berikutnya adalah opini orang lain tentang kemana pasar bergerak.
Bertransaksilah dengan apa yang anda lihat, BUKAN apa yang anda dengar atau anda pikirkan.

Saya sering mendapat pertanyaan dari teman, bagaimana prediksi hari ini? Apakah naik atau turun? Seperti halnya kebanyakan orang menyikapi trading dengan banyak asumsi, hal ini bukan cara yang sehat untuk menghasilkan trading dalam jangka panjang, karena Anda harus ingat bahwa keuntungan yang anda dapatkan tidak selalu berdasarkan prediksi, tetapi karena mata anda yang tajam seperti elang melihat ada peluang.

Berikut 5 sikap mental yang dimiliki oleh para trader profesional :
1. Ketenangan.
- Hal pertama adalah anda dalam posisi aman, tenteram, tidak gelisah, tidak stress, lapang pikiran, tidak risau, apalagi ada rasa takut.
- Ketenangan diperlukan, karena akan menghasilkan keputusan yang baik.
- Tidak sombong dan merasa hebat, karena akan membuat kita menjadi lengah.

2. Kesabaran.
- Sabar dalam hal entry market.
- Keputusan dilakukan karena mempunyai alasan yang kuat.
- Fleksibel dalam hal mengikuti irama pasar.

3. Ketajaman.
- Berupa kepekaan memandang suatu informasi.
- Ketajaman untuk menganalisa suatu chart.

4. Kecepatan.
- Kepandaian untuk melakukan taktik mendahului pasar.
- Kecepatan untuk menangkap peluang.
- Jika salah posisi, kecepatan keluar dari pasar.

5. Ketepatan.
Ketepatan menganalisa harga sebuat saham, waktu keluar dan masuk pasar, dan trading dengan resiko yang seminimal mungkin.

Kelima faktor tersebut semuanya dibutuhkan suatu proses BELAJAR, memerlukan WAKTU, dan butuh LATIHAN, sehingga suatu waktu anda pasti akan menjadi THE BEST OF WINNER. Feel the energy of movement....

--------

Market penuh dgn greed dan fear yg pengaruh ke emosi. Untuk itu perlu latihan emotion detachment agar keputusan buy/sell jauh dr emosi.

Salah satu latihan emotion detachment adalah dgn berusaha melupakan perasaan elated / happy berlebihan / kecewa /down / frustasi setelah market tutup. Dengan begitu suasana malam akan tetap bening dan ceria untuk mempersiapkan langkah esok..

David Ryan mengatakan anda akan semakin baik apabila anda disiplin..dan disiplin tidak akan tercapai saat anda emosi.

Trading tak dapat dipungkiri adalah kerja individu, untung rugi adalah tanggung jawab/akibat keputusan anda. Tak ada team work di sana.

Jadi untuk menjadi sukses dlm trading, biasakan untuk berfikir, dan memutuskan berdasarkan analisa anda sendiri.

Wednesday, December 3, 2008

The Trading Steps

Step 1.
Lihat gambaran besar: Terimalah zona netral, hormati segala sesuatu & situasi yang ada sebagaimana adanya.

Step 2.
Buat hipotesa & rencana: Mulailah dengan intuisi, lalu analisa.

Step 3.
Mental preparation : Trading in the zone, tetap tenang - selalu merasa senang & menang.

Step 4.
Tentukan model strategy & trend: Trade with the plan, Market-maker is my friend !

Step 5.
Tentukan personal intan support secara praktis.

Step 6.
Be flexible : when in doubt, get out !

Step 7.
Sabar: Don't over-trading, Peluang selalu datang & berkembang.

Step 8.
Adaptif : Akumulasi keuntungan, Akui kerugian (kesalahan) dengan cepat.

Step 9.
Jangan biarkan keuntungan jadi kerugian: Buatlah trailing-stop.

Step 10.
Evaluasi superior.

Monday, September 1, 2008

Konsep & Strategi

Main saham, trading, investasi, spekulasi, iseng-iseng.
Investor, trader, spekulan, penjudi, pengambil kesempatan....
Apapun istilahnya, siapapun pemainnya; semuanya memiliki satu tempat (pasar) yang sama yaitu Pasar Finansial (Pasar Saham). Di Indonesia ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (IDX).

Berikut ini konsep dan strategi supaya sukses berinvestasi / berspekulasi / berdagang / bermain saham seumur hidup !

KONSEP [ PRINSIP ]
A. Protect Capital [Jaga Modal]
B. Accumulate Gain [Akumulasi Keuntungan]


Sama seperti bisnis atau permainan apapun, kesuksesan berbisnis [bermain] didapat dari mempertahankan modal dan memperoleh keuntungan [kemenangan]. Kerugian [kekalahan] adalah bagian dari bisnis [permainan], hal tersebut dapat diterima asalkan jumlah kerugian [kekalahan] lebih kecil daripada jumlah keuntungan [kemenangan]... setujuuu ?!



STRATEGI [ CARA ]
1. Yakin & Ingin
@ Keyakinan bahwa anda layak untuk sukses !

@ Keyakinan bahwa anda bertanggung jawab atas nasib finansial anda sendiri
@ Keyakinan bahwa [di pasar saham] kesempatan selalu ada
@ Keyakinan bahwa pengetahuan + pemahaman = eliminasi resiko + meningkatkan profit

2. Uji Prediksi
@ Ambil posisi dengan ¼ sampai dengan ½ kekuatan saja.
@ Tentukan titik batas support sendiri
@ Tentukan batas waktu

3. Buktikan [Fakta!]
@ Trend turun... harus gesit [waspada] & takut
* A. Protect Capital : lakukan cut loss

* Tambahkan perhatian, analisis data terbaru

@ Trend naik... lebih sabar & berani
* B. Accumulate Gain : let profit run

* Tambahkan posisi full-power. Leverage margin untuk profesional
* Tetapkan batas support baru yang lebih tinggi dari sebelumnya

4. Evaluasi Tanggung Jawab [Responsibility ; kemampuan untuk merespon]
@ Apakah saya menikmati proses bisnis [permainan] ini, walaupun saya sedang merugi?

@ Apakah saya disiplin dalam melakukan Uji & Bukti ?
@ Apa yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kinerja:
* Kontrol emosi : kapan berani [serakah], kapan takut?
* Ketrampilan dalam membuat keputusan: kapan harus gesit, kapan lebih sabar?
* Pikiran sadar [analitis] : kemampuan membedakan antara
- Opini = prediksi, bias, harapan, ilusi
- Asumsi = patokan, sesuatu yang dipakai untuk membentuk opini
- Fakta = kenyataan yang terjadi
* Pikiran bawah sadar [intuitive] : kemampuan mengintegrasikan berbagai hal yang ada
@ Setelah apa yang terjadi, bagaimana tingkat keyakinan & keinginan saya sekarang?
@ Apakah saya bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya ambil & hasil yang saya dapat... atau melemparkan tanggung jawab [menyalahkan] orang lain, kondisi pasar, kondisi finansial, dll ?


SAHAM = PROYEK

Beli saham itu ibarat proyek. Kita mau menanamkan uang untuk proyek yang akan menghasilkan profit. Namanya proyek, wajarlah bila dalam pekerjaannya akan mengalami berbagai macam masalah [hambatan]. Kita harus selalu waspada apakah hambatan tersebut masih berada dalam kalkulasi perhitungan kita? Bila ternyata hambatan yang terjadi di luar perhitungan... bukannya berani menahan, sudah seharusnya kita waspada [takut] dan bekerja lebih keras untuk menyelamatkan proyek itu! Jangan dibiarkan terbengkalai! Sama seperti dalam bisnis, putuskan saja kontraknya [cut loss] dengan menanggung kerugian relatif kecil dibandingkan membiarkannya. Tutup buku proyek tsb. Life goes on. Evaluasi kesalahan proyek. Kita menjadi lebih berpengalaman. Keep in the bussiness dan cari proyek baru yang lebih prospektif!

Demikian juga sebaliknya, bila proyek berkembang dengan baik... mengapa harus dilikuidasi? Sama seperti di dunia bisnis lainnya, seharusnya kita jadi lebih berani untuk menambah modal dalam proyek itu. Kita harus tetapkan standar baru [batas support lebih tinggi]. Bila dalam perjalanannya sudah mencapai titik kestabilan dalam pengamatan kita, atau malah cenderung melemah... barulah lakukan likuidasi [take profit]. Tidak perlu terlalu bergembira dengan hasilnya. Life goes on. Evaluasi proyek, siapa tahu masih bisa ditingkatkan lagi untuk yang akan datang. Kita menjadi lebih berpengalaman. Keep in the bussiness dan cari terus proyek baru yang prospektif !

Sunday, May 18, 2008

MAIN SAHAM

Kebanyakan orang mengatakan jika berinvestasi di Bursa Efek Indonesia dengan sebutan  main saham. Hal tersebut tidaklah salah, sebab gerakan harga saham di BEI memang - kebanyakan bisa - dipermainkan. Ada saham yang fundamentalnya bagus tapi harganya rendah dengan volume transaksi sedikit. Ada pula saham yang fundamental jelek namun justru harganya tinggi dengan volume transaksi besar! Hal-hal seperti itu dapat terjadi karena peserta BEI masih relatif sedikit - berdasarkan data KSEI tahun 2011 account investor berjumlah tidak sampai 400.000 orang/ institusi, sehingga aksi suatu saham sangat dipengaruhi oleh pemodal-pemodal besar yang dalam hal ini adalah emiten, fund-manager reksadana dan financier = pengusaha finansial [saham].

Saya sebut dengan pengusaha finansial [saham] bukannya investor karena jika sesungguhnya investor kakap memborong [membuang] saham di BEI maka dia mau tidak mau harus membentuk volume transaksi dan karena ada proses inilah maka the big investor yang sebagai market maker bisa disebut = pengusaha! Sedangkan investor yang sekedar buy, hold and sell itu adalah investor pasif atau outsider investor.


Seringnya para pelaku pasar [investor pasif] terbias oleh permainan para market-maker ini. Segala hal yang menyangkut indikator ekonomi, informasi emiten, corporate action, indikator bursa regional, kurs mata uang, Technical Analysis dan Fundamental Analysis sebenarnya cuma tools , suatu alat semata-mata sebagai alasan bagi pergerakan harga saham. Faktanya, aliran dana SMART-MONEY dari market-maker inilah yang sebenarnya menggerakkan harga suatu saham.

BIAS Dapat MemBIUS !

* Perhatikan suatu saham. Analisa dari sisi teknis maupun fundamental. Inilah pekerjaan para outsider investor.
* Ciptakan suatu saham. Buat analisis fundamental yang baik. Gelembungkan harganya. Inilah pekerjaan para insider investor !
* Baca kondisi psikologis pasar. Ciptakan harga suatu saham. Buat analisis fundamental atau rumor-rumor yang mendukung. Permainkan harganya. Inilah pekerjaan para market-maker.

* Sadari kondisi psikologis pasar. Amati (pergerakan, volatilitas) harga suatu saham. Perhatikan analisis fundamental, news dan rumor yang ada. Inilah pekerjaan saya : market-maker follower, smart-money investor / trader / speculator.

Tidak ada yang salah dengan kata-kata 'bermain', berdagang, spekulasi maupun investasi. Yang penting adalah sejauh mana kita sebagai seorang pelaku, memahami posisi kita yang sesungguhnya di dalam pasar saham.

Tuesday, May 13, 2008

Adakah Refleksivitas di Bursa Indonesia ?

Gonjang-ganjing berita mengenai sub-prime mortgage USA dan resesi mulai mereda diawal Mei ini. Pasar saham mulai memperhatikan kinerja dan corporate-action masing-masing emiten. Apakah kondisi ini adalah situasi Bull-trap? Dibuat "lupa" alias bearish tertunda? Sementara pasar saham Indonesia justru lebih dipengaruhi oleh data inflasi dan kebijakan Pemerintah mengenai harga [subsidi] BBM.

Apakah kenaikan saham [technical rebound] bursa Indonesia merefleksikan harapan pelaku pasar? Inflasi [lebih] tinggi, tingkat suku bunga [trend] naik... direfleksikan dengan kenaikan bursa saham? Apakah masuk akal? Ataukah ini sekedar tak-tik para funds untuk menjaga portfolio sembari mengantisipasi momentum pengumuman kenaikan harga BBM yang diprediksi pada akhir bulan Mei? Padahal dari data Bapepam, reksadana saham net-redemption [penarikan] sekitar Rp.150 Milyar sepanjang 7 hari bursa awal Mei. Apakah ini bisa dijadikan indikator untuk keluar dari bursa?