Tuesday, May 13, 2008

Adakah Refleksivitas di Bursa Indonesia ?

Gonjang-ganjing berita mengenai sub-prime mortgage USA dan resesi mulai mereda diawal Mei ini. Pasar saham mulai memperhatikan kinerja dan corporate-action masing-masing emiten. Apakah kondisi ini adalah situasi Bull-trap? Dibuat "lupa" alias bearish tertunda? Sementara pasar saham Indonesia justru lebih dipengaruhi oleh data inflasi dan kebijakan Pemerintah mengenai harga [subsidi] BBM.

Apakah kenaikan saham [technical rebound] bursa Indonesia merefleksikan harapan pelaku pasar? Inflasi [lebih] tinggi, tingkat suku bunga [trend] naik... direfleksikan dengan kenaikan bursa saham? Apakah masuk akal? Ataukah ini sekedar tak-tik para funds untuk menjaga portfolio sembari mengantisipasi momentum pengumuman kenaikan harga BBM yang diprediksi pada akhir bulan Mei? Padahal dari data Bapepam, reksadana saham net-redemption [penarikan] sekitar Rp.150 Milyar sepanjang 7 hari bursa awal Mei. Apakah ini bisa dijadikan indikator untuk keluar dari bursa?

No comments:

Post a Comment