Berdasarkan pengamatan & pengalaman faktual, PERGERAKAN HARGA SAHAM SESUNGGUHNYA BUKAN KARENA ADANYA SUATU INFORMASI, DATA ATAU BERITA. Bukan pula karena technical analysis maupun fundamental analysis. Informasi, data, berita itu adalah tools. Demikian juga maka TA & FA adalah advance-tools nya.
Rahasia pergerakan harga-saham terletak pada ENERGI (kehendak bebas program & persepsi) para-pelaku di pasar saham tsb. Energi ini dapat terdeteksi berdasarkan
* kekuatan : volume & value transaksi
* kecepatan : volatilitas, tren
Volume * Value * Volatilitas
Contoh kasus:
Saham BJBR periode 11-Mar s/d 26-Mar 2014
Pada tanggal 11-Mar berita-nya sbb.
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk (BJBR) mencatatkan laba bersih Rp1,38 triliun pada tahun
2013. Laba ini naik 13,34 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya
yang sebesar Rp1,19 triliun.
Pendapatan bunga bersih bank ini
juga mengalami kenaikan menjadi Rp4,8 triliun dari sebelumnya Rp3,66
triliun. Demikian terungkap dalam laporan keuangan yang dipublikasikan
perseroan, Selasa (11/3/2014).
Selain itu, beban operasional
selain bunga bersih perseroan juga naik menjadi Rp3,16 triliun dari
sebelumnya Rp2,3 triliun. Walau demikian, laba operasional BJB tetap
mengalami kenaikan menjadi Rp1,62 triliun dari sebelumnya Rp1,35
triliun.
Pada akhir tahun 2013, total liabilitas perseroan
tercatat sebesar Rp64,2 triliun, turun dibandingkan periode sebelumnya
yang sebesar Rp64,8 triliun.
Sementara total aset perseroan juga
mengalami kenaikan menjadi Rp70,96 triliun pada akhir tahun 2013
dibandingkan periode tahun 2012, Rp70,84 triliun.
----
11-Mar BJBR ditransaksikan 150 ribu lot , open 1030 high 1040 low 1015 close 1025.
Periode selanjutnya 12-19 Maret BJBR ditransaksikan 150-250 ribu lot / hari di harga 1020 -1065.
20-Mar BJBR turun dari 1045 sehari sebelumnya ke 1025 dengan transaksi 122 ribu lot.
21-Mar BJBR malah lebih turun lagi dengan top-volume 3x lipat normal yaitu 470 ribu lot dari 1025 ke 955, low 975.... artinya break-low dengan intensitas tinggi. Sangat jelas hari ini bahwa ada seller / seller lebih kuat daripada buyers. Juga hari ini kondisi bursa negatif
Senin 24-Mar BJBR masih down trend open flat 995 low 945 dengan volum masih cukup besar 300 ribu lot dan masih tampak seller-nya. Padahal semua tahu bahwa 2 hari lagi Rabu 26-Mar BJBR akan mengadakan RUPS dengan agenda pembagian dividen. Secara historis dividen yg diberikan cukup besar mencapai 50% - 65% EPS (laba-per-saham). EPS rp142, bila asumsi dari minimal historis 50% eps maka didapat asumsi dividen Rp71.
Yang ingin saya sampaikan (dari pengalaman historis ini) adalah bahwa pergerakan harga saham bukan karena fundamental atau news atau teknikal analisis murni. *Hati - hati terjebak oleh 'pikiran sendiri' mengenai nilai fundamental atau teknikal-nya*
Jadi ada semacam "rahasia dibalik data & berita" release laporan keuangan dan rups BJBR tsb. Rahasianya apa...
- Besaran dividen yang tidak sesuai / lebih rendah dari ekspektasi?
- NPL (non-performing-loan) meningkat, namun data tsb disembunyikan oleh emiten/ tidak di-ekspos?
- dll
Silakan berasumsi sendiri. Tidak apa-apa..! Namanya asumsi, kadang benar kadang tidak. Bagi yang cerdas, mereka tahu bahwa kalau masuk suatu saham mereka sedang memakai asumsinya sendiri , entah dengan panduan news , fundamental data atau juga teknikal. Salah satu proteksi dari asumsi adalah PEMBATASAN KERUGIAN secara personal. Misal beli di 1025, pasang trailing-stop (pembatasan kerugian) di level 1000.
Bagaimana dengan sistem pembatasan jangka waktu hold? Ini berbahaya. Terbukti dengan data historis contoh kasus diatas, bila beli BJBR di level 1025 dengan 'harapan' mendapat dividen rp70 dan atau capital gain senilai +7% sampai menjelang rups/ pembagian dividen (hold 2 minggu - 1 bulan) yang ada malah potensial capital loss -7% !!!
Jadi bagaimana agar tidak terjebak dengan situasi seperti diatas?
1. Sadar bahwa bukan kita yang menggerakkan harga saham
2. Sadari bahwa entry maupun exit hanyalah berdasarkan asumsi semata (yang kemudian menjadi fakta transaksi).... terlepas apapun news, rumor, fundamental maupun teknikalnya
3. Amati market-mover nya (buyers vs sellers).... feel the ENERGY
Memang susah melacak kekuatan buyer atau seller. Data umum paling dari volume dan value transaksi, serta volatilitasnya. Namun sering juga volume dan value transaksi sengaja dibuat besar untuk menarik minat pasar. Maksudnya volume besar harga turun biar market ikut panik jual? Atau malah beli? Hari ini volume ramai turun tapi besok sepi naik, bisa juga demikian. Atau kebalikan: hari ini turun sepi tapi besok naik dengan volume dan value.
* Apakah energi jual lebih besar daripada energi beli?
* Apakah energi beli tidak muncul-muncul?
Bila demikian.... ikut jual / jangan beli / hindari
* Apakah energi jual masih berlanjut atau sesaat?
* Apakah mulai ada energi beli?
Bila demikian energi jual sesaat, ikut beli
Mungkin permainan yg representatif adalah poker. Ada yang namanya 'gertak' padahal kartunya jelek atau 'pura-pura ragu / mengalah' padahal kartunya bagus !
Bagaimana menghindari situasi atau posisi yang tidak menguntungkan?
1. Tidak mengambil posisi. Maksudnya perhatikan dulu market beberapa saat, baru ambil posisi bilamana asumsi-asumsi awal in-line dengan yang market katakan
1A. Kalaupun ambil posisi, sedikit saja, 1/4 dari rencana; anggaplah 'tes market' untuk 'merasakan' market.
2. Disiplin cut loss bilamana terkena trailing-stop ; entah loss atau profit, teristimewa harus lebih disiplin ketika loss daripada profit)
Bagaimana bila terjebak (posisi hold) saham turun?
1. Re-valuasi target/ buat trailing-stop yg baru
2. Disiplin dengan trailing stop tsb
3. Average down-buy hanya untuk yang expert / emotionless dengan catatan rule 1 (trailing stop yg baru) tidak tembus, dengan kata lain saham rebound/ berbalik tren dari turun menjadi (potensi) naik
3A. Jual sedikit... untuk 'merasa' apakah market bisa berbalik arah
No comments:
Post a Comment